Samuel Eto'o akan hadir di Megastore di Stamford Bridge pada hari Rabu siang besok untuk menandatangani buku bagian pertama dari otobiografinya yang baru.
Samuel Eto'o - Birth of a Champion mengisahkan impian masa kecilnya untuk menjadi pesepakbola dan langkah pertamanya untuk menapaki jalan itu, termasuk kepindahannya ke Perancis di usia yang sangat muda dan pengaruh dari para bintang masa lalu Kamerun, semuanya dalam bentuk kartun. Menjelang sesi penandatanganan buku ini, Eto'o berbicara kepada situs resmi Chelsea mengenai bukunya.
Buku novel grafis dengan gaya kartun ini populer di negara-negara berbahasa Perancis tetapi bukan hal yang biasa bagi otobiografi seorang pesepakbola. Mengapa Anda memilih format ini?
"Saya ingin menggunakan bahasa anak-anak karena mereka adalah masa depan bagi kita semua, dan mereka adalah hadiah untuk kita semua, dan saya ingin berkomunikasi dengan bahasa mereka."
"Tentu saja seperti anak-anak lainnya, saya membaca buku seperti ini ketika saya masih muda. Saya ingin menceritakan bagian hidup saya ini dan ini adalah volume pertama. Kami akan mengeluarkan hingga sembilan bagian, yang mana merupakan nomor punggung yang sering saya kenakan."
Uang yang dihasilkan dari buku Anda akan diberikan kepada badan amal Anda. Apa saja yang akan dilakukan?
"Saya ingin memberikan sesuatu kembali kepada Afrika atas apa yang Afrika berikan pada saya, kesempatan untuk bermain sepakbola, dan lewat badan amal ini saya sudah memiliki sekolah sepakbola yang saya biayai. Saya memiliki beberapa pemain muda yang kini di Barcelona dan saya punya pemain lain yang kini di tim utama di Malaga, Fabrice Olinga."
"Lebih jauh lagi, kami mencoba untuk membangun rumah sakit-rumah sakit dan saat ini rumah sakit kedua sedang dalam tahap penyelesaian di kota terbesar di Kamerun, Douala, dan kami membayar agar orang-orang yang memerlukan operasi dibawa ke Eropa."
"Pekerjaan kami tidak hanya di Eropa. Kami memiliki sebuah sepakbola di Gabon yang saya buka bersama seorang teman dan saya juga punya sekolah sepakbola lainnya di Nairobi di Kenya."
Jelas digambarkan di bagian pertama buku ini bahwa tidak mudah menjadi seorang profesional, dengan perlunya meyakinkan keluarga Anda dan perubahan negara yang penuh masalah di usia yang sangat muda.
"Saya telah menghadapi begitu banyak rintangan dan saya bersyukur karena saya bisa melaluinya. Saya masih memiliki tantangan-tantangan di depan dan saya berdoa semoga Tuhan akan terus membantu saya untuk melaluinya juga."
Buku ini mengisahkan bahwa Anda segera dijuluki 'Little Milla', mengambil nama striker Kamerun Roger Milla yang juga salah satu pemain Afrika pertama yang namanya mendunia karena Piala Dunia 1982. Juga dijelaskan bahwa ia merupakan inspirasi terbesar Anda.
"Roger Milla telah memberikan pengaruh yang sangat penting dalam hidup saya, seperti juga Tuhan dan orang tua saya. Ia terus menginspirasi saya dan melihat semua yang ia capai dalam karirnya, itu selalu memberikan saya kekuatan untuk terus berjuang dan agar bisa semakin baik setiap hari."
Inggris mengenang Milla atas Piala Dunia 1990 dan terutama di perempat-final ketika Kamerun bertemu dengan Inggris. Mudah untuk dilihat bahwa tim itu akan menginspirasi para pemain muda Afrika. Apakah Anda sudah cukup usia untuk mengingatnya?
"Ya, saya menonton pertandingan itu. Wasit memberikan Inggris penalti! Tim Kamerun luar biasa. Sangat disayangkan karena orang-orang tidak lagi banyak membicarakan soal mereka."
Read more at http://indo.chelseafc.com/news/latest/1722#t2VQ0oIVQG3Hd1xU.99
0 komentar:
Posting Komentar