Selasa, 12 November 2013

Mourinho: Kami Berjuang Untuk Hidup

Mourinho: Kami Berjuang Untuk HidupMourinho: Kami Berjuang Untuk Hidup

Setelah timnya meraih hasil imbang 2-2 dengan West Bromwich Albion, Jose Mourinho, meski mengakui kekecewaannya karena kami gagal mempertahankan rekor 100 persen di kandang di Premier League, memuji kepribadian kolektif skuatnya, mengingat bagaimana perjuangan kami untuk merebut satu poin.

Dua gol di babak kedua dari tim tamu membuat mereka berbalik unggul setelah sebelumnya Samuel Eto'o membuat kami unggul di babak pertama, dan perlu gol penalti di akhir pertandingan, yang diberikan setelah Ramires dijatuhkan, dari Eden Hazard untuk mengamankan hasil imbang bagi The Blues.

"Ketika Anda tertinggal dan bermain melawan tim yang sangat defensif, dan ketika mereka tidak masalah untuk menaruh semua pemain di dalam kotak penalti, itu sulit," kata Mourinho. "Tetapi kami berhasil melakukan apa yang harus kami lakukan. Kami tidak takut mengambil resiko, bermain dengan tiga bek dan kemudian dua bek - karena salah satu bek itu adalah seorang gelandang karena satu bek lainnya berada di dalam kotak penalti sebagai seorang striker."

"Kami menyerang habis-habisan. Jadi secara emosional, ya, saya pikir kami bisa saja mati (kalah) karena gol kedua itu, tetapi para pemain berjuang untuk tetap hidup."

"Ketika mereka mencetak gol kedua, mudah untuk kalah, terutama bagi sebuah tim yang baru bermain tiga hari sebelumnya dan memiliki para pemain yang lelah. Contohnya, Oscar sedikit menunjukkan kelelahannya; saya mengambil resiko dan melakukan perjudian, tetapi para pemain harus menerima itu karena jika mereka takut akan hal itu, maka saya tidak akan bisa melakukannya."

"Semua yang kami lakukan hari ini adalah karena kepribadian kami yang kuat. Kami mendapatkan hasil yang buruk - karena hasil imbang di kandang dari West Brom bukanlah hasil yang baik - tetapi kami mengamankan satu poin."

Hingga gol Hazard,, rasanya pertandingan ini terlihat akan menjadi kekalahan kandang pertama Mourinho di liga sebagai manajer Chelsea, sebuah catatan yang terus berlangsung sejak era pertamanya di klub.

Namun ia menekankan bahwa mempertahankan catatan impresif itu tidak terpikir olehnya saat kami membombardir pertahanan West Brom.

"Lawan bisa memikirkan soal itu, tapi saya tidak," katanya. "Rekor saya sudah cukup bagus untuk diwarnai satu kekalahan dan menerima bahwa rekor ini telah berakhir."

"Saya memiliki rekor yang sudah saya kumpuklan dengan karir saya di sepakbola Inggris, sepakbola Italia, dan sepakbola Spanyol - dan sepakbola Portugal. Ketika saya kalah untuk pertama kali di kandang di Madrid, saya pergi ke ruang ganti lawan untuk mengucapkan selamat karena telah mengakhiri rekor saya. Di sini, saya akan melakukan hal yang sama jika hari itu tiba."

Untuk dua pertandingan berturut-turut, Cesar Azpilicueta bermain sebagai bek kiri, dengan Ashley Cole hanya duduk di bench. Meski Mourinho memuji pemain muda Spanyol itu, ia berekspektasi bahwa Cole akan kembali ke starting line-up dalam waktu dekat."

"Saya bisa membuat kesalahan, saya bisa tidak adil, tentu saya memang melakukannya, tetapi saya selalu berpikir panjang dalam membuat keputusan," jelas bos The Blues ini.

"Saya memutuskan bahwa Azpi akan bermain melawan Schalke, dan ia fantastis, hari ini ia bermain sangat bagus lagi, jadi saya pikir Ashley adalah seorang profesional yang top, seorang pejuang, dan ia harus bekerja keras untuk berjuang lebih keras karena tempat itu adalah tempatnya."

"Tentu saja itu bukan posisi terbaik Azpilicueta,; itu bukan posisi di mana Ashley bisa berpikir bahwa ia berada dalam masalah sekarang. Ia hanya harus berjuang dan posisi itu tetap ada menunggunya, itu bukan masalah."

Menjelang kick-off, Mourinho berpelukan bersama teman sekaligus lawannya di pertandingan tersebut, Steve Clarke, yang menerima tepuk tangan yang meriah dari suporter kandang atas pencapaiannya selama di Stamford Bridge, baik sebagai pemain maupun sebagai asisten Mourinho, dan manajer Chelsea tersebut memuji hasil kerja Clarke di The Hawthorns.

"Steve adalah seorang yang baik, ia seorang pelatih yang baik," katanya. "Ia telah menyesuaikan caranya mengatur para pemain dengan profil timnya, mereka adalah tim yang akan finis di papan tengah, setiap poin bagi mereka adalah poin yang berharga."

"Mereka bertahan dengan sangat baik; mereka menunggu untuk menyerang balik untuk melihat apakah mereka bisa mencetak gol dan mereka melakukannya dengan baik."

Read more at http://indo.chelseafc.com/news/latest/1760#WcRGE4zmpTR3yw2f.99

0 komentar:

Posting Komentar